Penyebab Perubahan Nama Program Makan Siang Gratis Prabowov
KitaAktual.com – Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah mengumumkan perubahan nama program “makan siang gratis” menjadi “makan bergizi gratis” (MBG). Perubahan ini bertujuan untuk lebih mencerminkan sasaran program yang ditujukan kepada anak balita, anak usia sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, menjelaskan bahwa istilah “makan siang” tidak lagi tepat karena waktu makan anak PAUD dan SD berbeda. Anak PAUD hingga kelas 2 SD biasanya menerima makanan pada pukul 08.00 pagi, sedangkan anak SD kelas 3 hingga SMP/SMA memerlukan makanan pada pukul 09.00 dan 12.00. Oleh karena itu, Prabowo memutuskan untuk mengganti nama program agar lebih sesuai dengan waktu dan kebutuhan nutrisi anak-anak.
Program ini diharapkan dapat mengintervensi masalah sumber daya manusia di Indonesia dengan target 82,9 juta penerima, dengan total anggaran Rp 400 triliun. Anggaran untuk program MBG yang dialokasikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani, mencapai Rp 71 triliun dalam RAPBN 2025, yang mencakup biaya makanan, distribusi, dan operasional lembaga.
Dadan juga mengungkapkan bahwa program ini bertujuan untuk mendukung ekonomi pedesaan dengan memanfaatkan produk lokal, seperti beras, sayuran, dan daging, untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak. Melalui program ini, diperkirakan 820 ribu tenaga kerja akan terserap, berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,10 persen pada tahun 2025.