YKI: Kanker Meningkat pada Usia Muda Akibat Gaya Hidup Kebaratan
KitaAktual.com – Yayasan Kanker Indonesia (YKI) mengungkapkan kekhawatirannya terhadap peningkatan kasus kanker di kalangan usia muda, yang menurut mereka disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat yang mengadopsi pola hidup barat.
Ketua Umum YKI, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP, dalam konferensi pers di Jakarta, menyebutkan bahwa prevalensi kanker semakin tinggi karena dua faktor utama. Pertama, kemajuan dalam teknologi medis memungkinkan deteksi kanker yang lebih awal dan lebih banyak. Kedua, perubahan lingkungan, pola makan, dan gaya hidup modern yang lebih mudah mengarah pada risiko kanker yang lebih tinggi.
Aru menjelaskan bahwa pada masa lalu, pola makan yang bergizi dan alami lebih umum, sementara saat ini, konsumsi makanan cepat saji yang mengandung pengawet semakin meningkat. “Dulu, sayuran dan buah-buahan lebih banyak, sekarang makanan cepat saji mendominasi,” katanya. Ia menambahkan bahwa kasus kanker usus besar pada usia di bawah 40 tahun meningkat dari 10 persen menjadi 30 persen.
Kurangnya aktivitas fisik juga dianggap sebagai faktor penting. Aru mencatat, kebiasaan modern seperti menggunakan layanan ojek daring alih-alih berjalan kaki turut berkontribusi pada meningkatnya risiko kanker. “Faktor makanan, rokok, dan kurang olahraga menjadi penyebab utama,” ujarnya.
Industri rokok, menurut Aru, memperburuk situasi dengan dominasi yang kuat, meski ada upaya dari pemerintah dan media untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker. YKI berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam edukasi dan deteksi dini kanker. Aru menekankan perlunya dukungan pemerintah dalam menyediakan fasilitas dan pendanaan untuk program-program deteksi dini dan edukasi kanker.
“Stigma terhadap kanker masih ada, seperti ketidaknyamanan wanita untuk melakukan pap smear oleh dokter laki-laki. Kami akan terus bekerja sama dengan pemerintah untuk mengatasi isu ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat,” tegasnya.